BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejarah
tak ubahnya kacamata masa lalu yang menjadi pijakan dan langkah setiap insan di
masa mendatang. Seperti yang kita ketahui setelah tumbangnya kepemimpinan masa
khulafaurrasyidin maka berganti pula sistem pemerintahan Islam pada masa itu
menjadi masa daulah, dan dalam makalah ini akan disajikan sedikit tentang masa Daulah
Abbasiyah.
“...
masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, dalam masa itu berkembanglah dengan maraknya
berbagai cabang ilmu pengetahuan, dan disalin pula ke dalam bahasa Arab
bermacam ilmu pengetahuan dari bahasa lain...”
Kemajuan
kebudayaan islam pada masa Daulah Abbasiyah sering dianggap sebagai sebuah
nostalgia bagi umat Islam, yang tidak akan terwujud di zaman sekarang. Sejarah
mencatat bahwa pada masa Daulah Abbasiyah tersebut merupakan puncak keemasan
atau kejayaan umat Islam. Pada masa
inilah lahir berbagai ilmu pengetahuan, agama, budaya serta beragam penerjemahan-penerjemahan ke
dalam bahasa lain.
B. Rumusan
Masalah
1.
Sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
2.
Kemajuan- kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian
3.
Faktor- faktor yang mempengaruhi
kemajuan tersebut
C. Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui sejarah berdirinya Daulah
Abbasiyah
2.
Mengetahui kemajuan-kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian
3.
Mengetahi faktor- faktor yang
mempengaruhi pada masa tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah
Daulah
Bani Abbasiyah yang didirikan pada tahun 132 H / 750 M oleh Abdullah al-Saffah
bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas merupakan kelanjutan dari
pemerintahan Daulah Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Gerakan bani Abbas
pada waktu itu yang dipimpin oleh Ibrahim Al Imam melakukan gerakan diam-diam
atau rahasia yang berpusat di Khurasan. Dengan pimpinan panglima perang yang
bernama Abu Muslim Al Khusrasany, Bani Abbas dapat menguasai daerah Khurasan
dan Kufah. Setelah Kufah dapat dikuasai sepenuhnya, diangkatlah Abul Abbas
menjadi Khalifah pertama pada tahun 132 H / 750 M. Dengan demikian berakhirlah
kekuasaan Daulah Bani Umayyah pada saat
itu. Dinamakan kekhalifahan Daulah Abbasiyah,
karena para pendiri dan penguasa dinasti
ini merupakan keturunan Bani Abbas, paman Nabi Muhammad SAW.
Zaman
ini adalah zaman keemasan Islam, dalam
zaman ini kedaulatan kaum Muslim telah mencapai puncak kemuliaan, baik
kekayaan, kemajuan maupun kekuasaan. Dalam zaman inilah lahir berbagai ilmu
islam, dan terjadi penerjemahan-penerjemahan kedalam bahasa lain (selain arab).
Masa Daulah Abbasiyah di Baghdad ialah 5 setengah abad, yaitu sejak bangunnya
dalam tahun 132 h ( 750 m) sampai jatuhnya kota Baghdad ke dalam tangan Hulako
pada Tahun 656 h ( 1268 m).
Para
ahli budaya islam membagi masa kebudayaan islam di zaman daulah abbasiyah
kepada 4 masa, yaitu:
1. Masa
Abbasyi I 132-232 h. (750-847 m.), yaiitu semenjak lahirnya Daulah Abbasiyah
sampai meninggalnya Khalifah Al Wasiq.
2. Masa
Abbasyi II 232-334 h. (847-946 m.), yaitu mulai khalifah Al Muttawakal sampai
berdirinya Daulah Buhaiwiyah di Baghdad.
3. Masa
Abbasyi III 334-467 h. (946-1075 m.), yaitu dari berdirinya Daulah Buhaiwiyah sampai
masuknya kaum Saljuk si Baghdad.
4. Masa
Abasyi IV 467-656 h. (1075-1261 m.), yaitu masuknya orang-orang Saljuk ke
Baghdad sampai jatuhnya Baghadad ketangan bangsa Tatar dibawah pimpinan Hulako.
B.
Kemajuan-kemajuan
Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kesenian
1. Kemajuan
di bidang Ilmu Pengetahuan
a.
Kemajuan di bidang Ilmu Agama
Ilmu
agama yang dimaksud disini adalah ilmu-ilmu yang muncul ditengah-tengah suasana
hidup keislaman berkaitan dengan agama dan bahasa Al Qur’an. Ilmu agama telah
berkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun, pada masa Dinasti Abbasiyah ia
mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. Masa ini melahirkan
ulama-ulama besar dan karya-karya yang agung dalam berbagai bidang ilmu agama.
a)
Ilmu Tafsir
Pada masa Abbasiyah ini ilmu tafsir
mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dilakukannya penafsiran secara
sistematis, berangkai dan menyeluruh serta terpisah dari hadis. Pada masa ini
muncul berbagai aliran dengan tafsirnya masing-masing, seperti Ahlussunah,
Syiah, dan Mu’tazilah. Pada masa ini corak tafsir ada dua macam, yaitu:
Pertama,
Tafsir Bi Al Ma’tsur, yaitu
penafsiran al quran berdasarkan sanad dan periwayaatan Al Quran. Tokohnya
adalah Al Subhi (w.127 H) Muqatil Bin Sulaiman (w.150 H) dan Muhammad Bin
Ishaq. Kedua, Tafsir Bi Al Ro’yi, yaitu penafsiran berdasarkan ijtihad. Tokohnya
adalah Abu Bakar Al Asham (w 240 H) dan Abu Muslim Al Asfahani (w. 322 H).
b)
Ilmu Hadis
Pada
masa Abbasiyah, kegiatan dalam bidang pengkodifikasian hadis dilakukan dengan
giat sebagai kelanjutan dari usaha para ulama sebelumnya. Pengkodifikasian
hadis sebelum masa Abbasiyah dilakukan tanpa mengadakan penyaringan, sehingga
bercampur antara hadis nabi dan yang bukan dari nabi. Maka para ulama islam
pada masa ini berusaha semaksimal mungkin untuk menyaring hadis-hadis
Rasulullah agar diterima sebagai sumber hukum.
Penyaringan
hadis diadakan dengan melakukan kritik
terhadap sanad hadis. Metode kritik inilah yang merupakan dasar munculnya
kualitas hadis shohih, hasan, dhaif.
Para
ulama yang terkenal adalah Imam Bukhari, Abu Muslim Al Jajjaj, Ibnu Majjah, Abu
Daud, Al Turmudzi, dan Al Nasai. Karya mereka dikenal dengan nama Ak Kutub As
Sittah.
c)
Ilmu Kalam
Ilmu
Kalam lahir karena dorongan untuk membela islam dengan pemikiran-pemikiran
filsafat dari serangan orang kristen yahudi yang mempergunakan senjata
filsafat, dan untuk memecahkan persoalan agama dengan kemampuan pikiran dan
ilmu pengetahuan. Pada masa ini muncul ulama-ulama besar dibidang ilmu kalam,
yaitu Abi Huzail Al Allaf Al Baqilani, Al Juwaini, Al Ghozali dan Al Maturidi.
d)
Ilmu Fikih
Pada
masa ini terdapat 4 imam madzhab yang ulung ketika masa itu. Mereka adalah Imam
Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad Bin Hanbal.
b.
Kemajuan Ilmu Umum
a)
Filsafat
Filsafat
muncul sebagai hasil integrasi antara islam dengan kebudayaan klasik Yunani
yang terdapat di Mesir, Suria dan Persia, dan mulai berkembang pada masa
Khalifah Harun Al Rasyid dan Al Ma’mun. Tokoh filosof muslim yang tekenal
adalah Ya’kub bin Ishaq al Kindi.
b)
Kedokteran
Pada
masa ini ilmu kedokteran telah mencapai puncak tertinggi yang melhirkan dokter
yang terkenal, yaitu Yuhannah bin Musawaih (w. 242 H). Pada masa ini telah
banyak buku-buku kedokteran, karangan dalam bentuk ensiklopedi yang
diterjemahkan dalam bahasa latin, dan sebagainya.
c)
Astronomi
Astronomi
islam yang terkenal pada masa ini adalah al Fazzari yang pertama kali menyusun
atrolaber (Alat yang dahulu dipakai sebagai pengukur tinggi bintang), Al
Fargani yang telah mengarang ringkasan ilmu astronomi yang kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa latin.
d) Ilmu
Pasti / Matematika
Ilmu
ini dibawa oleh ilmuan india pada masa khalifah Mansur dalam buku Sindahind,
dan diterjemahkan oleh al Fazzari, yang memperkenalkan sistim angka Arab dan
angka nol yang kemudian dikembangkan lagi oleh Al Khawarizmi dan habash yang
memuat tabel angka-angka dan kemudian menyusun buku tentang berhitung dan
aljabar. Karya yang terkenal adalah Hisab Aljabar wa Al Mukabalah.
e)
Geografi
Pada
masa Abbasiyah Perlawatan Kaum muslimin telah sampai ke India, Srilangka,
Malaysia, Indonesia, Cina, dan lain lain. Dari perjalanan tersebut kaum
muslimin berusaha melukiskan selengkapnya ihwal negeri-negeri yang dilihatnya
sehingga melahirkan geografi islam ternama. Mereka adalah Ibn Khardazabah
dengan karyanya al Masalik wa al Mamalik, ibn Al Haik dengan karyanya al Ikli,
dan sebagainya.
2. Kemajuan
di bidang Teknologi
Pada tahun 765, fakultas kedokteran pertama
didirikan oleh Jurjis Ibnu Naubakht. Sekitar tahun 990 M, Ibnu Firnas seorang
ilmuwan dari Andalusia (Spanyol ) memimpikan bagaimana agar suatu saat manusia
bisa terbang bebas di angkasa laksana burung, dia terinspirasi kejadian Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad Saw, tetapi dia berpikir bahwa manusia biasa tak mungkin
bisa naik Bouraq kendaraan Nabi Saw untuk Isra’ Mi’ raj, karena dia hanya
manusia biasa, bukan seorang nabi.
Ibnu Firnas ( Armen Firman ), mulai meneliti gerak
aerodinamika, fisika udara, dan anatomi burung dan kelelawar. Sampai pada suatu
saat dia menciptakan sebuah alat terbang seperti sayap kelelawar, lalu dia
menaiki menara Masjid Cordoba, disaksikan oleh ribuan orang di bawahnya, lalu
dia melompat dan melayang terbang sejauh kira-kira 3 km dan mendarat dengan
selamat. Ribuan orang bertepuk tangan atas ciptaannya. Sebaliknya masyarakat
Eropa yang saat itu sedang di era kegelapan, heboh sendiri karena menganggap
Ibnu Firnas melakukan sihir yang mereka saja belum pernah melihatnya. Alat
terbang Ibnu Firnas inilah yang menginspirasi Wright Bersaudara menciptakan
pesawat terbang pada awal abad 19.
3. Kemajuan
di bidang Kesenian
a. Senibudaya
a) Seni
Bahasa
b) Kissah
dan riwayat
c) Drama
b. Seni
suara
a) Penyusunan
kitab musik
b) Pendidikan
musik
c) Jenis
musik
d) Musik
sufi
e) Pabrik
alat musik
f) Para
penyanyi
g) Seni
tari
c. Seni
rupa
a) Seni
pahat
b) Seni
ukir
c) Seni
sulam
d) Seni
lukis
d. Seni
bangunan
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Daulah Abbasiyah
1. Faktor
Politik
a. Pindahnya
ibu kota negara dari Syam ke Irak dan Baghdad sebagai ibu kotanya ( 146 H).
b. Banyaknya
cendikiawan yang diangkat menjadi pegawai pemerintahaan dan istana. Kholifah-
kholifah Abbasiyah, misalnya Al Mansur, banyak mengangkat pegawai pemerintahan
dan istana dari cendikiawan- cendikiawan Persia.
c. Diakuinya
Mu’tazilah sebagai madzhab resmi negara pada masa kholifah al Ma’mun pada tahun
827 M.
2. Faktor
Sosiografi
a.
Meningkatnya kemakmuran umat islam pada
waktu itu.
b.
Luasnya wilayah kekuasaan islam, yang
menyebabkan banyak orang Persia dan Romawi yang masuk Islam kemudian menjadi
muslim yang taat.
c.
Pribadi beberapa kholifah pada masa itu,
terutama pada maasa dinasti Abbasiyah I, seperti Al Mansur, Harun Al Rasyid dan
Al Ma’mun yang sangat mencintai ilmu pengetahuan sehingga kebijaksanaannya
banyak ditujukan pada kemajuan ilmu pengetahuan.
d.
Diadakannya pengaturan, pembukuan, dan
pembidangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu naqli seperti kedokteran, mantiq dan
ilmu- ilmu riyadliyat, telah dimulai oleh umat islam dengan metode yang
teratur.
3. Aktivitas
Ilmiah
a.
Penyusunan buku- buku ilmiah
b.
Penerjemahan
c.
Pensyarahan
4. Kemajuan
Ilmu Pengetahuan
a.
Kemajuan ilmu agama
b.
Kemajuan ilmu- ilmu umum
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada dasarnya
Daulah ‘Abbasiyah ini terutama periode-periode awal adalah puncak keemasan
peradaban Islam dari sanalah lahir beberapa tokoh yang mampu melahirkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi lebih maju. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
majunya ilmu pengetahuan pada masa Daulah ‘Abbasiyah diantaranya adalah adanya
persamaan dalam hal superioritas antara bangsa Arab dan Bangsa non-Arab
sehingga banyak menyumbangkan pemikir-pemikir yang handal tanpa memandang
kesukuan dan bangsa. Factor kedua adalah dukungan dari penguasa saat itu
diantaranya khalifah Harun al-Rasyid dan al-Ma’mun yang keduanya sangat
mendukung terhadap ilmu pengetahuan dengan bangunnya Bait al-Hikmah yang salah
satu aktivitasnya adalah gerakan penerjemahan buku-buku berbahasa asing baik
itu Yunani, Persia, India maupun bahasa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hasjmy, A. 1973. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Bulan Bintang.
Malik-Sy, Maman A, Gusnam Haris dan
Rofik. 2005. Sejarah Kebudayaan Islam.
Pokja Akademik UIN sunan Kalijaga.
Yatim, Badri. 2006. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.